Baca Juga
-
▼
2011
(180)
-
▼
Februari 6 - Februari 13
(23)
- Malaysia Lepas Ribuan Nyamuk Demam Berdarah
- Misteri Berjalan Saat Tidur Terungkap
- Rahasia Kesetiaan Cinta Kelelawar
- Pertama Kali, Penjualan Smartphone Kalahkan PC
- Kecanduan Game FB, Anda Termasuk?
- Viking Bernavigasi Menggunakan Kristal
- Akses Internet Cepat Memakai DNS
- Iran Luncurkan Satelit Baru
- Ninja Saga | Bug Rekruit Friend (Clan Only)
- Aplikasi Office Web Apps Gratis Sambangi 150 Negar...
- Lho, Pesawat Tempur Dijual di eBay?
- Apakah Arti Logo Google hari ini ?
- Sensor Ketat, AS Coba Tembus China
- Cara Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana
- Bangkit dari Keterpurukan, Garuda Indonesia menuju...
- Mimpi Buruk Membuat Seseorang Meninggal Dalam Tidur?
- Puas tapi Sadar PR Masih Banyak
- Alkisah Mahasiswa Di Kairo Mesir
- Messi Kokohkan Barca di Puncak
- Si Pahit Yang Menyehatkan
- Rumah Baru Mark Zuckerberg Pendiri Facebook (Faceb...
- 10 Cara Pria Melupakan Mantan Kekasih
- 7 Rahasia Terselubung Tanda Di Bawah Botol Plastik
- ► Januari 30 - Februari 6 (25)
- ► Januari 23 - Januari 30 (39)
- ► Januari 9 - Januari 16 (24)
- ► Januari 2 - Januari 9 (21)
-
▼
Februari 6 - Februari 13
(23)
-
►
2010
(177)
- ► Desember 26 - Januari 2 (31)
Selasa, 08 Februari 2011
Sensor Ketat, AS Coba Tembus China
Pemerintah Amerika Serikat sedang berusaha menembus sensor internet di China. AS melakukan ini agar bisa menyampaikan informasi penting melalui e-mail.
Laporan Broadcasting Board of Governors AS menjelaskan detil pengujian penetrasi internet yang sukses mereka lakukan tahun lalu. Dalam pengujian, AS berusaha mengirim data ke inbox pengguna e-mail di Hong Kong dan China.
Pengujian itu melibatkan teknologi ‘Feed Over Email’ (FOE) yang memungkinkan melewati ‘perangkap’ pemerintah China guna menyaring konten internet yang tak diizinkan masuk.
Namun menurut ahli dalam pengujian, cara ini tak bisa berbuat banyak jika situasi seperti Mesir yang sedang terjadi kerusuhan besar-besaran dan mendorong pemerintah memblokir internet.
"Jika diberlakukan pemblokiran, tak ada yang bisa bekerja," kata Broadcasting Board of Governors Director of Information Security Ken Berman.
Meski begitu, tim ini mengklaim, setidaknya di China cara ini efektif mengirim apapun melalui ‘RSS feed’ ke fileyang dapat diunduh ke alamat web proxy yang memungkinkan pengguna bebas mengakses informasi.
Berman menyebutkan, teknologi ini bisa digunakan sebagai bagian program antisensor Broadcasting Board Governors yang bertujuan menembus sistem seperti di China yang mendapat julukan ‘Great Firewall’.
Seperti dikutip Fox News, “Kami berusaha mendukung kebebasan informasi dan perangkat ini memiliki pendekatan berbeda untuk membantu memecahkan masalah yang sama,” ujarnya.
Post : www.dewantara-online.co.cc
Original : http://teknologi.inilah.com